Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Space Iklan

ASTA PROTAS : Kemenag dan FKUB akan Tanam Sejuta Pohon Matoa

Petranews.com-Medan| Dalam rangka mensukseskan program Asta Protas  Menteri Agama Prof Dr KH Nazaruddin Umar menegaskan, Kemenag dan FKUB akan kita ajak untuk menanam sejuta pohon, pelaksanaannya setelah hari Raya Idul Fitri. 

Demikian Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (Kapus KUB) H. Muhammad Adib Abdussomad, Ph.D menyampaikan arahannya pada Internasional Conference on Eco-theology yang diikuti oleh seluruh Pegawai PKUB, Tim KUB Kanwil Kemenag dan FKUB Kab/Kota seluruh Indonesia pada hari Jumat (7/3/2025) berlangsung secara daring.

Kegiatan berbentuk Webinar Internasional Let’s Contributing to Peace Together Part 2 : Konferensi Internasional Teologi Ekologi, dengan narasumber Prof. Janet J. Mclntyre yang mengangkat tema Hubungan Individual dan Multispesies. 

“Kita akan menanam sejuta pohon, bagi teman-teman semua nanti tolong siapkan pohonnya. Bukan pohon mangga atau pohon jambu yang akan kita tanam tapi pohon matoa, tolong ya temen-temen nanti diupayakan pohon matoanya,"jelas Muhammad Adib.

Selain itu Muhammad Adib juga menyampaikan gagasan untuk membangun Pusat Keterlibatan Masyarakat untuk Mendukung Keadilan Sosial dan Lingkungan. 

“Ekoteologi menjadi konsen pak Menteri dalam Asta Protasnya, nanti aturannya akan kita kirimkan pada temen-temen. Maka untuk mewujudkannya let’s to peace with our environmental dengan menjaga lingkungan kita dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.

Sedangkan Narasumber dari Universitas South Africa Prof. Janet J. Mclntyre menjelaskan tentang pentingnya membangun “Proses Antar Generasi dan Lintas Budaya. Kami membangun tulisan kolaboratif kami melalui bentuk matalog untuk memastikan bahwa kami menghindari ventrilogy berbicara untuk orang lain dan berbicara atas nama orang lain. 

Bersama-sama kami berusaha untuk belajar dari satu sama lain lintas budaya dan disiplin ilmu untuk mengatasi masalah Apartheid.
Praksis kami adalah melalui proyek-proyek performatif dan regeneratif dengan penjaga adat, akademisi, mahasiswa, anggota masyarakat dan berbagai organisasi yang didukung oleh komunitas praktik. 

Bersama-sama kami terlibat dalam ‘pekerjaan batin’, ‘pekerjaan luar’ dan ‘pekerjaan masa depan’ dengan rekan kerja di berbagai ruang dan tempat. 
Pekerjaan batin adalah tentang nilai-nilai dan pentingnya analisis kritis dan meditasi analitis tentang konsekuensi dari pemikiran dan tindakan kita. 

Hasil Webinar akan dicapai dengan membangun pusat keterlibatan masyarakat yang mempromosikan keadilan sosial dan lingkungan melalui hubungan multispesies yang melibatkan penciptaan ruang inklusif di mana manusia dan entitas nonmanusia hidup berdampingan dan berkembang. 

Pendekatan ini mengakui keterkaitan semua spesies dan pentingnya mempertimbangkan kesejahteraan mereka dalam struktur masyarakat kita. (Ril/PN)

Posting Komentar

0 Komentar