Petranews.com-Medan| Debat kedua calon Walikota dan Wakil Walikota Medan yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Medan, Sabtu (16/11) malam di Hotel Grand Mercure, sempat terjadi kericuhan, berupa protes tim paslon 03 terhadap ketidaksiapan operator dalam menghitung waktu mundur.
Kericuhan yang disebabkan adanya protes tersebut, dapat di antisipasi pihak keamanan, dengan sigap sehingga mampu mengendalikan suasana kembali kondusif, juga terlihat Komisioner KPU Medan Zefrizal dan Taufiqurrahman Munthe menghampiri, seraya ikut menenangkan situasi jalannya debat kembali kondusif.
Debat pertama di awali penyampaian gagasan paslon 02 Ridha-Rani yang menawarkan tentang layanan kesehatan kepada warga kota Medan, agar seluruh layanan kesehatan masyarakat Kota Medan tercover secara baik.
"Pelayanan kesehatan masyarakat dengan mensinergikan program Nasional UHC dan tugas pemerintah menjaga kesehatan. Puskesmas di tiap Kecamatan harus berfungsi baik dan bisa mendorong, menjaga agar masyarakat yang sakit, segera tertangani dengan baik, maka kesehatan itu penting bagi warga. Jadikan UHC sebagai pelampung dalam menjaga kesehatan seluruh masyarakat Kota Medan,"ujar Prof Ridha.
Disamping itu fasilitas publik bagi kaum difabel diperbanyak dan diperluas, sehingga kaum difabel dapat merasakan Kota ini betul-betul ramah.
"Ruang terbuka bagi kaum difabel perlu diperluas, sehingga Kota ini benar-benar peduli dan bukan sekadar wacana semata,"tambah Dokter Spesialis Bedah Syaraf ini.
Selanjutnya paslon 03 Hidayatullah-Yasyir Ridho kembali mengusung isu kemiskinan Kota sebagai program yang nantinya dijalankan, jika terpilih sebagai Walikota Medan. Sebab angka kemiskinan di Kota Medan jumlahnya sangat memperihatinkan, sehingga pemerintah harus hadir memberikan solusi.
"Kota Medan yang kaya, namun ironis masih mengisahkan orang miskin, dan Pemerintah harus hadir memberikan pelayanan dan menyelesaikan dengan peningkatan kualitas layanan birokrasi harus dibangun dengan merit system, sehingga menghasilkan layanan birokrasi yang baik,"ucap Hidayatullah dalam paparannya.
Sementara paslon 01 Rico-Zaki mengatakan, tolak ukur satu negara dapat dilihat dari layanan publik.
Pemimpin harus hadir dalam setiap permasalahan masyarakat. Penyelesaian pembangunan Infrastruktur dan masalah sosial lainnya menjadi tugas yang segera di selesaikan.
"Kunci dari keberhasilan kepemimpinan itu hilangnya ego sektoral, sehingga seluruh proses dan tahapan pembangunan dapat berjalan baik, dukungan masyarakat penting bagi terciptanya situasi yang kondusif, sehingga berdampak positif bagi pertumbuhan dan pergerakan ekonomi di masyarakat,"ujar Rico Waas.
Lebih jauh Rico Waas menyampaikan gagasannya, bahwa Pemerintah Kota Medan yang kreatif dan inovatif, akan banyak melahirkan inovasi baru dan pola komunikasi dengan warga masyarakat terus diperkuat, sehingga antara masyarakat dan pemimpinnya tidak berjarak.
"Curhat online 24 jam bagi warga kami hadirkan sebagai bentuk pola komunikasi antar masyarakat. Balaikota Medan kami buka layanan untuk mendengarkan curhatan setiap hari senin, sehingga berbagai keluhan masyarakat dapat kami dengarkan secara langsung dan segera di carikan solusi atas berbagai persoalan tersebut,"ucap Rico Waas.
Sebagai bentuk tanggung jawab atas berbagai gagasan dan program yang disampaikan, maka Pemerintah bekerja sepenuh jiwa dan raga.
"Pemerintah Kota Medan mendatang, akan bekerja sepenuh hati untuk warga masyarakat Kota Medan,"ujar Rico berjanji.
Dibagian lain, Ketua KPU Medan Muthia Atiqah menyampaikan Debat Publik kedua ini, KPU Medan menggusung tema 'Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat dan Menyelesaikan Persoalan Daerah Kota Medan'.
"Tema ini penting terkait Kota Medan dan dinamika yang ada, sehingga menjadi perhatian seluruh Paslon. Rapat koordinasi antara KPU dan panelis disepakati dan hasilnya tidak dibutuhkan sub tema, maka akan lebih banyak pendalaman materi oleh masing-masing paslon,"ujar Atiqah.
Diingatkan Ketua KPU Medan bahwa Pilkada tinggal 11 hari, dan KPU Medan sangat siap menyelenggarakan, dan sudah hampir 99% hal yang menyangkut logistik dan teknis seluruh penyelenggara di tingkat TPS segera terselesaikan secara tepat waktu.
"KPU Medan menyatakan siap menggelar pencoblosan pada tanggal 27 November 2024 mendatang, diharapkan suasana kondusif ini tetap terjaga, aman dan kondusif hingga hari pencoblosan,"sambungnya.
Dibagian akhir, Ketua KPU Medan berterimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu seluruh proses dan tahapan pilkada serentak, berharap situasi kondusif ini tetap terus terjaga.
"Terimakasih kami kepada aparat TNI-Polri yang sejak dari awal mengawal seluruh proses dan tahapan pilkada tanpa lelah, Pemko Medan yang terus mensuport dan insan media yang turut aktif menyampaikan pesan-pesan pilkada damai lewat pemberitaan yang baik, serta kaum difabel yang begitu semangat menggunakan hak politiknya, kita apresiasi dan fasilitasi secara baik,"ujar Muthia Atiqah di akhir sambutannya. (AS)
0 Komentar