Petranews-Medan| Syekh Haji Amran Waly Al-Kholidi menyampaikan sekaligus menyerukan kepada seluruh jama'ah dan kaum muslimin lainnya, bahwa pernyataan yang menyatakan "Muhammad itu Allah" ada di dalam kitab Insan Kamil karangan Syeikh Abdul Karim Al-Jili. Syeikh Abdul Karim Al-Jili dalam menafsirkan surah Al-Ikhlas, pada kata-kata "Qul" artinya "katakan olehmu wahai Muhammad, Dianya engkau/insan itu Allah". Jadi yang di maksud oleh Syeikh Abdul Karim Al-Jili adalah "hakikat Muhammad/Insan itu Allah" dan bukan yang di maksud "ta'yin Muhammad/Insan".
Keterangan tersebut ada dalam kitab Al-Insanul Kamil Fi Ma'rifatil Awakhir Wal Awail, karangan Syeikh Abdul Karim Al-Jili pada halaman 60. Dalam kitab yang lain dijelaskan Syeikh Syamsudin Sumantrani dalam kitab Jawahirul Haqaiq bahwa "Engkau adalah Haq pada hakikat, mahluk pada ta'yin dan taqyid" halaman 69.
Dalam Thariqat Naqsyabandi ketika kita berdzikir di waktu bermuraqabah ma'iyyah dengan dzikir "La Maujud Illalah" tidak yang ada/baik kita insan dan lainnya melainkan Allah. Dan kita menyakini bahwa kita tidak ada wujud pada hakikat, kecuali Allah. (Lihat kitab Majmu' Rasail karangan Syeikh Sulaiman Zuhdi halaman 55.
Kesimpulannya menurut Abuya Syeikh Haji Amran Waly Al-Kholidi dikatakan bahwa kajian Ihsan ialah untuk mengangkat ajaran Tashawwuf dan Keshufian yaitu untuk menerangkan hakikat, bukan untuk menerangkan aqidah dan hukum Syara', maka jangan ada sampai mengatakan bahwa pernyataan "Muhammad Allah" itu berarti "Muhammad telah menjadi Allah", tidak dengan dasar hakikat, karena yang dimaksud adalah hakikat Muhammad/Insan tidak lainNya kecuali Allah.
"Yang dapat memahami hakikat Muhammad/Insan ini adalah orang-orang shufi, maka dari itu dianjurkan supaya kita dapat memahami hakikat Muhammad/hakikat Insan, agar aqidah dan hukum Syara'kita dapat kuat dan kokoh",ujar Abuya Syekh Haji Amran Waly Al-Kholidi dalam rilis kepada media, selasa (16/5). (AS)
0 Komentar