Petranews.com-Medan| Beberapa proyek basah di era Kepimpinan Bobby Nasution sebagai Walikota Medan, hingga kini belum juga ada tanda-tanda, kapan proyek besar ini selesai. Tentu pertanyaan publik ini penting untuk dijawab, mengingat proyek-proyek basah Walikota Medan sebelumnya memang cukup spektakuler dari sisi pengganggaran, baik bersumber dari APBD maupun APBN Kementerian terkait.
Salah satunya, proyek Pembangunan Gedung Kolaborasi UMKM Square Universitas Sumatera Utara yang dikerjakan Pemerintah Medan. Hingga Agustus ini, proyek bernilai ratusan miliar rupiah itu tak kunjung selesai dan patut diduga bermasalah secara hukum.
Proyek yang berada di bawah Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Cipta Karya, dan Tata Ruang (Perkim Cikataru) dimulai pengerjaan pada masa kepemimpinan Alexander Sinulingga, yang kini menjabat Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara.
Berdasarkan data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Medan, nilai kontrak proyek pada APBD Medan 2023–2024 sebesar Rp 97,65 miliar dan dimenangkan PT. Karya Bangun Mandiri Persada.
Informasi yang dihimpun, pagu awal proyek di LPSE mencapai 105 miliar rupiah dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sekitar 99,14 miliar rupiah. Pada tahun 2025, disebut-sebut ada tambahan anggaran sebesar 19,05 miliar rupiah untuk sarana dan prasarana pendukung, sehingga total anggaran kumulatif berkisar 116,7–122 miliar rupiah.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Sumut menemukan indikasi penyimpangan pada proyek ini. Audit menyebut adanya ketidaksesuaian spesifikasi dan volume pekerjaan, dengan potensi kelebihan bayar mencapai 1 hingga 2 miliar rupiah.
Rekomendasi BPK meminta agar potensi kerugian negara tersebut ditindaklanjuti sesuai ketentuan hukum.
BPK juga menyoroti dua proyek besar lain yang dikerjakan era Alexander Sinulingga, yakni revitalisasi Stadion Kebun Bunga dan pembangunan Medan Islamic Center yang juga dinilai tidak sesuai spesifikasi.
Walikota Medan Rico Waas sejak dilantik pada tanggal 20 Februari 2025, di warisi proyek bermasalah dan hingga kini belum jelas, kapan proyek itu selesai. Namun Rico Waas menegaskan tidak akan menambah anggaran baru untuk menyelesaikan fisik bangunan yang dikerjakan pada pemerintahan sebelumnya.
"Nggak ada tambahan, dan belum ada bahas sampai ke situ. Apa yang dikerjakan ya harus beres. Tapi untuk anggaran selanjutnya belum,” ujarnya usai menghadiri paripurna DPRD Medan, Selasa (12/8).
Hingga kini, proyek telah mengalami sejumlah addendum dan perpanjangan kontrak. Meski begitu, progres fisik belum tuntas dan bangunan belum dapat difungsikan. Dan publik berharap Walikota Medan Rico Waas segera tentukan sikap terkait permasalahan proyek yang pengerjaannya sudah melewati jangka waktu penyelesaian.
Lambannya penyelesaian proyek UMKM Square USU disebut sebagai gambaran lemahnya pengawasan dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran publik. Publik pun mendesak agar kasus ini diaudit dan ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum.
Berikut beberapa proyek pembangunan di era Bobby Nasution menjadi Wali Kota Medan, diantaranya,
1. Lampu Pocong. Total Anggaran sebesar 25,7 miliar rupiah, bersumber dari APBD Medan TA. 2022 dan 2023. Mulai dikerjakan pada 2022. Pada Selasa (9/5/2023), proyek ini dinyatakan sebagai proyek gagal (total loss), namun hingga kini publik masih bertanya pihak mana yang paling bertanggung jawab.
2. Overpass Stasiun Kereta Api sebesar 67 miliar rupiah bersumber dari APBD Kota Medan 2024. Panjang proyek ini 231,72 meter dan lebar 12,5 meter. Terdapat area drop-off sepanjang 60 meter di bawah overpass. Sudah diresmikan Bobby Nasution, Jumat 20 Desember 2024).
3. Proyek Underpass Jalan HM Yamin Medan menelan dana sebesar 170,65 miliar rupiah bersumber dari APBD Kota Medan TA.2023-2024. Panjang 426 meter dengan terowongan sepanjang 26 meter, lebar 10 meter, dan trotoar lebar 6 meter di kedua sisi. Dilengkapi sistem drainase modern dan reservoir untuk mencegah banjir. Fasilitas pendukung berupa rumah genset, pompa, dan reservoir untuk menampung air hujan. Sudah diresmikan dan dibuka untuk umum sejak 15 Januari 2025.
3. Revitalisasi Taman Kebun Bunga Medan anggaran sebesar 191.665.325.000 rupiah berasal dari APBD Kota Medan TA 2023 dan 2024. Peletakan batu pertama dimulai pada Jumat 26 Mei 2023, dan diresmikan pada Rabu 5 Januari 2025.
4. Gedung UMKM Square USU menelan anggaran sebesar 105 miliar rupiah, bersumber dari APBD Medan dengan skema multi years (tahun jamak atau lebih dari satu tahun) tahun 2023 dan 2024. Kemudian anggaran sebesar 19 miliar rupiah pada 2025 untuk pembangunan sarana dan prasarana gedung. Hingga kini, bangunan tersebut belum selesai.
5. Kolam Retensi Medan anggaran berasal APBD Medan tahun 2022 sebesar 45 milyar rupiah, untuk pembangunan dua kolam retensi di USU dan di Jalan Harmonika Baru Medan Selayang, sebesar 24,98 milyar rupiah, untuk kolam retensi seluas 3.98 hektare sebesar 4,6 milyar rupiah dan untuk tata lanskap kolam retensi Martubung dan sebesar 300 juta rupiah serta biaya supervisi untuk pembangunan kolam retensi di Kecamatan Medan Selayang (lanjutan).
6. Proyek Islamic Center ini berdiri diatas lahan seluas 22 hektare, merupakan proyek multi years yang sudah dimulai sejak 2022 dan ditargetkan selesai 2024. Anggaran yang digelontorkan hingga 2024 mencapai 432 miliar rupiah, diperuntukkan untuk penataan tanah dan pembangunan masjid. Tambahan anggaran di tahun 2025 sebesar 99 miliar rupiah, untuk pembangunan sarana dan prasarana pendukung lainnya proyek, yakni pekerjaan persiapan, pekerjaan menara, dan pekerjaan masjid.
7. Proyek Drainase pemasangan U-Ditch. Pemko Medan menganggarkan sejumlah dana untuk proyek drainase, termasuk peningkatan dan pembangunan sistem drainase. Anggaran ini dialokasikan untuk mengatasi masalah banjir dan meningkatkan kualitas infrastruktur drainase di kota Medan. Namun tidak diperoleh data, sudah berapa banyak anggaran yang dihabiskan untuk proyek ini.
8. Revitalisasi Lapangan Merdeka. Sumber dana berasal dari APBD Medan dan APBD Sumatera Utara. Pekerjaan Tahap I berasal dari bantuan anggaran Pemprov Sumut TA.2022 sebesar 97 milyar rupiah, manajemen konstruksi 2,5 miliar rupiah. Pengerjaan yang dilakukan yaitu penggalian tanah untuk sedalam enam meter untuk basement dari rencana sekitar delapan meter. Selain itu bor pile sebanyak 1.818 titik, capping team 1.090 meter.
Pekerjaan tahap II dan selanjutnya menggunakan APBD Kota Medan. Pada 2023 berbiaya sebesar 313 milyar rupiah di tahun 2024 sebesar 181 milyar rupiah. Ditargetkan selesai di bulan Desember 2024. Total anggaran dari APBD Sumut 100 miliar rupiah, dan APBD Medan 497 miliar rupiah.
9. Revitalisasi Stadion Teladan Medan. Anggaran berasal dari APBD Medan dan APBN. Total anggaran renovasi Stadion Teladan Medan 545 miliar rupiah, di antaranya 280 miliar rupiah dari APBN meliputi pekerjaan bangunan utama stadion, dan 265 miliar rupiah dari APBD Kota Medan untuk pembangunan sarana dan prasarana fisik kawasan Stadion. Dari APBD 2025, disediakan anggaran sebesar 37 miliar rupiah untuk Fasade Stadion Teladan, 6,7 miliar rupiah untuk sarana dan prasarana, dan 44 miliar rupiah untuk furniture. Peletakan batu pertama dilakukan Bobby Nasution pada Selasa 6 Februari 2023. Hingga kini proyek belum selesai.
10. Penataan Kesawan bersumber dari APBN 2022, mencapai 93,3 miliar rupiah. Pengerjaan proyek dimulai pada 8 Juli 2022 dan selesai pada 29 November 2023. Penataan Kawasan Kota Lama Kesawan dilaksanakan oleh Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Utara Ditjen Cipta Karya. Beberapa titik yang ditata antara lain Jalan Ahmad Yani, Jalan Ahmad Yani VII Gedung Warenhuis, Jalan Perdana, Jalan Balai Kota, Jalan Pulau Pinang, dan Jalan Perniagaan. Selain itu, revitalisasi juga dilakukan pada Gedung Warenhuis. Proyek ini sudah diresmikan.
11. Underpass Gatot Subroto Medan sebesar 217,8 miliar rupiah dari APBN 2023-2024. Berlokasi di Persimpangan Jalan Gatot Subroto, Jalan Binjai, dan Jalan Ring Road (Gagak Hitam) Medan. Panjang 750 meter.
12. Proyek Flood Way Selayang. Proyek ini berlokasi di Jalan Asoka, Pasar 1, Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang. Anggaran berasal dari APBN 2024 sebesar 60 miliar rupiah. Diperkirakan akan selesai pada 2025. Proyek ini diperpanjang hingga tahun anggaran 2025, setelah target awal di 2024 tidak tercapai. Ada paket supervisi pembangunan Flood Way dengan anggaran Rp 1.208.229.000 yang bersumber dari APBN 2025. (AS)
0 Komentar