TAPANULI TENGAH [PETRANews] - Ketua DPRD Tapanuli Tengah (Tapteng), Khairul Kiyedi Pasaribu, melaporkan seorang pria berinisial RFH ke polisi terkait dugaan pelanggaran Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Laporan tersebut diajukan melalui pengacara dari Badan Hukum (Bahu) DPD Partai NasDem Sumut, Ariffani, SH, MH, pada Jumat, 15 Desember 2023, di Polres Tapteng.
Dalam laporan tersebut, RFH diduga mencemarkan nama baik Khairul Kiyedi Pasaribu melalui postingan di akun media sosial Facebook. Pada Sabtu, 17 Desember 2023, Ariffani, SH, MH, dalam keterangan persnya, menyampaikan bahwa RFH menuduh bahwa Ketua DPRD Tapteng tidak pro rakyat dan justru pro kepada mantan Bupati Tapteng, Bakhtiar Ahmad Sibarani.
Ariffani menjelaskan bahwa postingan RFH di Facebook menuding bahwa Khairul Kiyedi Pasaribu merupakan "tuan" dari Bakhtiar Ahmad Sibarani, menyiratkan sikap tidak pro rakyat. Khairul Kiyedi Pasaribu membantah tuduhan tersebut dan memutuskan melaporkan hal ini ke polisi karena merasa dirugikan.
Sebelumnya, RFH juga melaporkan kepada polisi bahwa dia telah ditampar oleh Ketua DPRD Tapteng di sebuah warung di Pandan pada Rabu, 13 Desember 2023. RFH menduga bahwa penganiayaan tersebut mengakibatkan dirinya harus menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Khairul Kiyedi Pasaribu membantah tuduhan penganiayaan tersebut dan menyatakan kesiapannya menghadapi laporan polisi. Dia menegaskan bahwa kejadian tersebut dapat dibuktikan melalui rekaman CCTV warung yang bersangkutan.
"Saya sangat siap menghadapi laporan RFH ini, dan bukti-bukti juga sudah kami serahkan dan sudah ada di tangan polisi," ujar Kiyedi Pasaribu.
Kronologis kejadian bermula saat Kiyedi Pasaribu dan RFH bertemu di sebuah warung di seputaran Pandan. RFH sebelumnya telah membuat pernyataan di media online, menuding Ketua DPRD Tapteng tidak pro rakyat, melainkan pro tuannya, mantan Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani.
Khairul Kiyedi Pasaribu kemudian meminta ajudannya memanggil RFH untuk memberikan teguran terkait pemberitaan tersebut. Dalam pertemuan itu, Kiyedi Pasaribu menasehati RFH sambil memegang pipinya, namun membantah tuduhan penganiayaan.
"Yang pasti saya tidak ada menampar dia, hanya memegang pipinya saja sambil mengingatkan dan menasehatinya,” tegas Kiyedi.
Berita di atas kami peroleh dari sumber yang dapat dipercaya dan tetap menjunjung tinggi prinsip keterbukaan dan kebenaran. [red***]
0 Komentar