Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kompetisi Media Online - Minta Formulir

Prof Ansari: Sikapi Perbedaan Politik Secara Arif dan Bijaksana


Petranews.com-Medan| Perbedaan pilihan politik, jangan jadikan bangsa ini terpecah belah, dikarenakan kepentingan sesaat dan hanya merusak tatanan kehidupan kebangsaan yang hidup dan tumbuh dalam harmoni persaudaraan.

Perbedaan pilihan politik, harus dipahami sebagai penguatan pilar demokrasi yang saling menghormati ditengah perbedaan. Sebab demokrasi merupakan hak pilihan politik tiap individu yang dilindungi UU.

Hal ini ditegaskan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Badan Koordinasi Mubaligh Indonesia (DPW Bakomubin) Sumatera Utara, Prof Dr H Ansari Yamamah, MA dalam pernyataan sikapnya menjelang pesta demokrasi serentak yang tidak lama lagi di laksanakan.

"Perbedaan warna dan pilihan politik, merupakan keniscayaan dalam alam demokrasi, untuk itu dinamika politik tersebut, haruslah dipelihara serta dijaga sebaik-baiknya, agar tumbuh kesadaran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,"ujar Prof Ansari, Kamis (20/6) di Kampus II UIN SU Jalan Pancing Medan.

Lebih jauh di ingatkan penggagas pemikiran Islam Transitif ini, kebhinekaan yang ada di negeri ini, merupakan anugerah dari Allah SWT, pluralitas bangsa Indonesia, semakin mempertegas keragaman bangsa ini dalam dimensi yang luas, bahkan menjadi etalase kerukunan bagi bangsa lainnya.

"Harmoni yang sudah terbangun baik di negeri ini harus kita jaga, kita rawat dan kita pelihara sebagai anugerah Allah SWT, janganlah kita berpecah hanya karena berbeda pilihan dan warna politik, seyogianya perbedaan politik itu merupakan penghormatan atas dasar demokrasi yang saling menghargai dan menghormati beragam pilihan, tanpa harus mencederai politik dengan sentimen dan diksi tertentu, yang akhirnya hanya merusak kehidupan bangsa kita sendiri,"ujar Guru Besar Sosiologi Hukum Islam UIN SU ini tegas.

Selanjutnya, tokoh Melayu Sumatera Utara ini berpesan, menjelang perhelatan akbar politik lokal, yaitu Pilkada Gubernur, Bupati dan Walikota di Sumatera Utara yang berlangsung umum, bebas dan rahasia, agar masyarakat tetap menjaga nilai-nilai sosial yang baik ini tetap terjaga dan terpelihara.

"Mari jadikan momentum pilkada langsung sebagai pembuktian, bahwa kita bangsa yang beradab, menghormati keberagaman serta menjunjung tinggi semangat demokrasi, tanpa harus berpecah belah oleh narasi dan diksi yang cendrung merusak tatanan kehidupan bangsa kita yang majemuk ini,"sambung Dosen Pascasarjana UIN SU ini diakhir wawancara. (AS)

Posting Komentar

0 Komentar