Petranews.com-Tanjung Pura| Acara tepung tawar kepada DYMM Tuanku Seri Sultan Harimugaya Abdul Djalil Rahmadsyah atau Sultan Negeri Langkat ke IV yang bermandat sah dari Sultan Negeri Langkat sebelumnya yaitu Sultan Machmoed Abdul Djalil Rahmadsyah atau Sultan Negeri Langkat III Tuanku Seri Sultan Harimugaya adalah cucu kandung dari Sultan Machmoed.
Acara tepung tawar berlangsung di Masjid Azizi Tanjung Pura Langkat, Senin (23/12) dilakukan oleh perangkat Kesultanan Negeri Langkat, di ikuti oleh para datuk, para Kejeruan, para tokoh melayu dan masyarakat di wilayah Kesultanan Negeri Langkat.
Dalam acara ini Tuanku Seri Sultan men-titahkan kepada perangkat kesultanan, para datuk, para kejuruan, tokoh-tokoh melayu dan masyarakat untuk membentuk Kerapatan Adat Kesultanan Negeri Langkat.
Dan menunjuk diantaranya,
1.Kepala Bentara Kesultanan Negeri Langkat, Datuk Seri Dr.Drs.OK.Henry Al-Hajj (Kedatukan Cempa).
2.Bentara Kiri Kesultanan Negeri Langkat, Datuk Seri Prof.Dr.Ansari Yamamah Al-Hajj, menjadi Koordinator Pembentukan Kerapatan Adat.
Selanjutnya demi kemaslahatan kaum muslimin di Langkat maka Tuanku Seri Sultan juga menunjuk para tokoh dan orang besar bergelar di Kesultanan Negeri Langkat untuk membentuk Badan Kemakmuran Masjid Azizi Tanjung Pura yang sah secara tradisi dan adat istiadat di Kesultanan Negeri Langkat.
Perangkat Kesultanan menyampaikan pentingnya masyarakat melayu mengetahui mempelajari adat istiadat tradisi di Kesultanan serta mempelajari sejarah yang benar, agar masyarakat Melayu Langkat tidak mudah di bohongi orang-orang yang mengaku-ngaku atau mengada-adakan Sultan yang bukan dari orang yang berhak menerima mandat dari Sultan sebelumnya sebagaimana yang berlaku selama ini sebagai tradisi adat istiadat di Kesultanan Negeri Langkat.
Jika dibiarkan akan mengakibatkan punahnya warisan adat budaya orang Melayu yang sangat kita banggakan di bumi langkat.
Masyarakat Melayu harus diajarkan kepedulian terhadap sesama layaknya ajaran agama islam yang melekat menjadi pedoman orang-orang Melayu.
Sultan bagi masyarakat Melayu adalah sebagai khalifahtullah fil ardh.
Untuk itu keberadaan Sultan yang benar adalah perwujudan dari perintah agama yaitu amar ma'ruf nahi munkar. (Ril/PN)
0 Komentar