Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kompetisi Media Online - Minta Formulir

Prof Ansari Yamamah: Ibadah Haji Perekat Nilai Kemanusiaan Lintas Global

Petranews.com-Medan| Ibadah Haji memiliki makna ibadah transnasional dan lintas kebangsaan yang 
mengandung nilai-nilai hak kemanusiaan dalam dimensi  politik global.

Rasullullah Muhammad SAW pernah bersabda pada saat melakukan wukuf di Arafah ketika pelaksanaan haji wada'. Bahwa umat Islam hendaklah menghargai hak-hak kemanusiaan dan sumber kehidupan agar dijaga sebagai tumbuh dan berkembang sebuah bangsa yang berdasarkan keadilan sebagai bentuk penghormatan atas hak hidup dan berkembang serta kebebasan dalam beribadah.

Hal ini disampaikan Prof Dr H Ansari Yamamah, MA dalam khutbah Jum'at di Masjid Taqwa Dinas Pendidikan Sumatera Utara, Jum'at (16/5/2025).

"Dr Ali Syariati, seorang cendekiawan Iran, memiliki pandangan filosofis mengenai ibadah haji yang ia sampaikan dalam karyanya 'Haji'. Dalam pandangannya, haji bukan sekadar ritual, melainkan sebuah perjalanan spiritual dan pembebasan diri menuju Allah yang Maha Mutlak,"ujar Prof Ansari. 
Menurut Prof Ansari, Haji merupakan simbolisasi dari proses penciptaan manusia, di mana haji menggambarkan hubungan manusia dengan Allah. Ibadah Haji sebagai sebuah gerakan kepulangan kepada Allah, yang tidak memiliki keterbatasan. 

"Ibadah haji menyatukan seluruh umat manusia di belahan dunia, berkumpul dan berzikir dan mohon ampun serta berharap kemurahan Tuhan membersihkan dari noda dosa dan salah,"sambung Guru Besar UIN SU ini.

Founder Islam Transitif ini menekankan bahwa haji bukan hanya ritual semata, melainkan juga sebuah langkah menuju pembebasan diri dari penghambaan kepada tuhan-tuhan palsu. 
Haji sebagai sebuah momen revolusi lahir dan batin, untuk mencapai kesejatian diri sebagai manusia. 

"Konflik Politik global dunia, membuat posisi umat Islam dalam situasi yang sangat mengkhawatirkan. Karena adanya konflik ini buah dari pertarungan politik global, Palestina membutuhkan perhatian dan bantuan sebagai bentuk kepedulian umat manusia kepada kehidupan, kemerdekaan dan nilai-nilai luhur sebagai bangsa,"ucap Datuk Pandya Wangsa tegas.

Prof Ansari mengajak, mari kita ingat dan camkan kembali bagaimana Baginda Nabi telah menegaskan ketika Beliau melaksanakan ibadah haji dengan tiga pesan mendasar untuk hak-hak asasi umat manusia yang harus dihormati dan dijaga. 

Baginda Nabi Muhammad SAW bersabda: "hari ini aku tegaskan bahwa jangan kalian menumpahkan darah, jangan kalian merusak harta benda kalian dan jangan kalian merendahkan kehormatan kalian karena ini semua adalah sesuatu yang mulia sehingga tidak boleh kalian rusak".

"Hadis ini menjadi sebuah deklarasi hak-hak asasi manusia dan relasi politik global. Inilah sesungguhnya yang diadopsi oleh Barat sejak masa Renaisance dengan konsep: live, property dan dignity. Namun pada saat ini mereka telah mengkhianatinya,"ujar Prof Anshari.

Dibagian akhir, konflik politik global ini menyadarkan umat muslim tentang makna dan manfaat yang terkandung dalam setiap kewajiban ibadah haji, mendorong mereka untuk memiliki kepedulian terhadap saudaranya. 

Ritual perjalanan haji, sambung dosen Pascasarjana UIN SU ini, 
mengajak untuk melampaui pemahaman haji sebagai sekadar ritual dan menelusuri makna mendalam di baliknya. 

"Pemikiran Syariati membantu umat muslim untuk memahami haji sebagai bagian dari perjalanan pembebasan diri dari belenggu dunia, mendorong untuk melakukan refleksi mendalam tentang makna haji dan hubungannya dengan kehidupan sehari-hari,"ujarnya. (AS)

Posting Komentar

0 Komentar