Petranews.com-Jakarta| Presiden Prabowo Subianto menyaksikan penyerahan enam smelter ke negara dari perusahaan tambang timah ilegal di Provinsi Bangka Belitung, Senin (6/10).
Enam tambang itu merupakan hasil sitaan Kejaksaan Agung atas korupsi tata niaga timah.
Presiden saat memberikan keterangan pers, terlihat geram, atas praktek korupsi yang menyebabkan kerugian negara hingga ratusan triliun.
Presiden Prabowo menyoroti kerugian negara yang ditimbulkan hasil korupsi dari enam perusahaan ini.
"Kita bisa bayangkan kerugian negara dari 6 perusahaan ini saja, potensi kerugian negara total bisa mencapai Rp 300 triliun. Kerugian negara sudah berjalan Rp 300 triliun, ini harus kita hentikan,"kata Presiden Prabowo, mengutip siaran pers Sekretariat Presiden, Senin (6/10/2025).
Presiden Prabowo sekaligus menyerahkan enam smelter sitaan senilai Rp7 Triliun Ke PT Timah. Diketahui korupsi ini berada pada wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015 - 2022. Nilai kerugian dari kasus ini masih yang menjadi terbesar di Indonesia, lebih dari PT ASABRI dan PT Asuransi Jiwasraya.
Setidaknya ada 21 tersangka terlibat dugaan korupsi PT Timah. Dua di antaranya adalah eks Direktur Utama PT Timah Tbk. Mochtar Riza Pahlevi Tabrani, crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK) Helena Lim dan suami dari pesohor RI Sandra Dewi, Harvey Moeis.
Prabowo mengucapkan apresiasi kepada Kejaksaan Agung, hingga kepada Panglima TNI Agus Subiyanto, TNI Angkatan Laut, Bakamla, Bea Cukai, dan semua pihak yang telah bekerja cepat hingga menyelamatkan aset yang tersisa dari kasus korupsi itu.
"Ke depan berarti ratusan triliun itu bisa kita selamatkan untuk rakyat kita,"ujar Presiden.
Dalam kesempatan itu, Kepala Negara juga menyaksikan penyerahan enam aset pabrik pengolahan bijih timah ini kepada PT Timah Tbk untuk dikelola. Menurut catatannya enam smelter beserta barang sitaan yang berada di lokasi memiliki nilai Rp 6 - 7 triliun, karena adanya tumpukan mineral tanah jarang.
"Di tempat-tempat smelter itu kita lihat sudah ada tumpukan tanah jarang, dan juga ingot-ingot timah,"ujar Presiden tegas..(Ril)
0 Komentar