Demikian tausiyah kebangsaan Tuan Guru Batak (TGB) Syekh Dr H Ahmad Sabban Elrahmaniy Rajagukguk, MA dalam pembukaan tausiyah Kebangsaan dihadapan Tuan Guru Bajang Dr H Zainul Majdi dan para tokoh lintas agama pada Kamis malam (13/10) di Hotel Polonia Medan.
"TGB Zainul Madji sebagai tokoh yang multi talenta yang memiliki integritas, tokoh spiritualitas dan seorang politisi ulama dan ulama politisi sebagai penguat pilar-pilar kebangsaan Indonesia yang multikultural, beragam dengan agama dan budaya yang berbeda, alhamdulilah nilai-nilai kebersamaan ini tetap terjaga baik",ujar TGB Sabban Rajagukguk dalam orasi kebangsaannya.
Lebih jauh disampaikan Tuan Guru Batak ini bahwa keberlangsungan kehidupan kebangsaan kita jangan sampai dinodai karena adanya perbedaan politik sehingga berdampak pada keutuhan dan harmoni bangsa ini.
"Dimensi politik jangan diwarnai berbagai sentimen politik, kekuatan kebangsaan menjadi modal politik bangsa ini untuk lebih maju dan Politik itu sebagai hikmatul syiasah bukan ada terkait aqidah tertentu",ujar tokoh Dakwah Kerukunan dan Kebangsaan ini bersemangat.
Ditambahkan Tuan Guru Batak bahwa Tan Guru Bajang sebagai personifikasi yang lengkap dalam etalase politik nasional. Ketokohan Tuan Guru Bajang diharapkan akan mampu menjaga secara bersamaan dengan para tokoh bangsa lainnya.
"Keutuhan bangsa menjadi tujuan bagi kepentingan nasional kita serta bangsa besar ini dan politik serta beragam perbedaan itu sebuah anugerah dan politik bagian dari instrumen kebaikan lewat dakwah yang semestinya diperankan seperti Tuan Guru Bajang ini, agar politik kita semakin beradab, santun dan memiliki kepercayaan tinggi dari seluruh rakyat",ujar Presiden Alumni UIN Sumut ini.
Di bagian lain, TGB Dr Zainul Majdi, mengatakan Indonesia Rumah Besar bangsa Indonesia merupakan rumah kebangsaan yang memiliki beragam perbedaan dan itu harus di rawat agar persatuan kebangsaan itu terjaga dari berbagai ancaman yang setiap saat masuk ke wilayah Indonesia
"Kearifan Suku dan budaya yang besar ini harus dijaga keutuhan bagi bangsa Indonesia yang besar ini.
Dialog merupakan nilai untuk penguatan, merawat toleransi dan kebhinekaan maka akan membawa keberkahan untuk seluruh elemen anak bangsa",ujar Tuan Guru Bajang
Lebih jauh disampaikan TGB Zainul Majdi bahwa para Founding Father negeri ini sudah memberikan keteladanan bagi bangsa ini agar terus merawat dan menjaga harmoni ini sebagai bentuk penghormatan pada bangsa.
"Politik dan pemimpin harus memiliki integritas seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW, keteladan Baginda Rasulullah merupakan contoh kongkrit bagaimana kita merawat keberagaman tanpa mempersoalkan perbedaan aqidah dan iman masing-masing dan berlaku adil tanpa ada kepentingan lain",ujar mantan Gubernur NTB ini.
Agama dan budaya merupakan kearifan sebagai sumur kebangsaan, sebagai spirit spiritualitas yang memiliki kearifan yang airnya tidak akan pernah kering
keberagaman yang hidup dan tumbuh berkembang merupakan bagian kebudayaan sebagai pilar penguatan kebangsaan.
"Potret Indonesia hari ini dan masa depan, kehidupan politik bertransformasi pasca reformasi yang luar biasa hingga infrastruktur dan suprastruktur politik yang mengawal jalannya bangsa ini kedepan", tambahnya.
Lebih jauh di tambahkan TGB bahwa budaya politik destruktif hanya akan merusak tatanan Kebangsaan yang sudah baik dan kita berusaha membersihkan ruang politik dari berbagai kebencian.
"Membangun kerukunan tidak berhenti pada simbol toleransi, akhirnya terjadi perdebatan subjektif toleransi harus mengacu kepada kerjasama dan musuh bersama bangsa ini kebodohan, kemiskinan dan ketidakadilan inilah yang harus segera dientaskan secara bersama",ujar TGB Zainul Majdi.
Dialog Kebangsaan yang di gelar DPW Perindo Sumatera Utara dengan mengambil tema Politik Sehat dan Santun Menuju Persatuan Indonesia dihadiri para tokoh seperti Buya Syekh Ali Akbar Marbun, tokoh lintas agama, tokoh lintas Ormas Islam dan nasionalis, Ketua DPW Perindo Sumatera Utara Ir Rudi Zulham Hasibuan serta seluruh unsur Pengurus DPW Perindo Sumatera Utara, acara diakhiri dengan do'a bersama dipimpin Tuan Guru Bajang Dr Zainul Majdi. (AS)
0 Komentar