Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Space Iklan

Prof Rubaidi: Pentingnya Penguatan Nilai-nilai Tasawuf Pada Pendidikan Madrasah

Petrnews.com-Medan| Tasawuf mengajarkan nilai-nilai mulia, seperti kejujuran, kesabaran, keikhlasan dan kasih sayang yang membentuk karakter siswa, menjadi pribadi yang berakhlak. Lewat praktek tasawuf, siswa diajarkan agar lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan meningkatkan kualitas spiritualitasnya, sehingga terjalin komunikasi yang lebih erat dengan sang Pencipta.

Hal ini disampaikan Guru Besar Ilmu Tasawuf UIN Sunan Ampel Surabaya Prof Dr Rubaidi, MAg dalam Seminar Mahabbah yang digelar pada Sabtu (7/12) di Asrama Haji Medan yang dilaksanakan Organisasi P2T Sumatera Utara bekerjasama dengan YPI Hikmatul Fadillah serta para Guru-guru Madrasah.

Lebih jauh disampaikan Prof Rubaidi, bahwa nilai-nilai tasawuf dapat menjadi benteng moral bagi siswa, dalam mengarungi kehidupan yang cenderung materialistis.

"Integritas nilai-nilai tasawuf ke dalam mata pelajaran siswa di Madrasah seperti aqidah, akhlak dan sejarah Islam, sebagai wujud membentuk karakteristik siswa, sehingga mereka bisa bersikap jujur, sabar dan bertanggung jawab dalam segala aktifitasnya,"ujar Prof Rubaidi.

Dalam perjalanannya, lanjut Prof Rubaidi, peran guru sangat penting dan strategis dalam membentuk karakter siswa. Guru harus menjadi teladan bagi siswanya. Membangun hubungan yang erat, sehingga menumbuhkan rasa sayang dan saling menghormati. Untuk mencapai tujuan itu, maka guru belajar dan memperdalam kajian tasawuf, bagaimana mengintegrasikan dalam praktek pembelajaran.

"Pendekatan metodelogi tasawuf dalam pembelajaran bisa dilakukan lewat cerita islami, diskusi interaktif dan praktek spiritual, yang pada akhirnya siswa terbimbing secara spiritual dan mampu hadir ditengah masyarakat sebagai pribadi yang soleh, baik dan bertanggung jawab,"tegas Prof Rubaidi 

Adapun langkah-langkah strategis bagi penguatan nilai-nilai tasawuf bagi guru Madrasah, menurut Prof Rubaidi dapat dilakukan lewat pelatihan, pengembangan kurikulum, dan kerjasama dengan orang tua siswa.

"Dengan adanya kerjasama diatas, maka upaya optimalisasi ini diharapkan lewat Madrasah akan lahir generasi bangsa yang berakhlak, iman yang kokoh, cerdas dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman,"ucap Prof Rubaidi.

Sementara itu Guru Besar UIN Sumatera Utara Prof Dr Ansari Yamamah, MA dalam paparannya menegaskan, bahwa dalam kajian ushul fiqh transitif, bahwa dalam konsep ad-dharuriah al-khamsah, dalam relasi sosial menurut perspektif Islam disebut al-ukhwah dan pendekatan ini sejalan dengan konsep tasawuf yang harus dipahami secara baik, sebab antara keduanya (ushul fiqh dan ilmu tasawuf) saling melengkapi, dan saling menguatkan. 

"Jadi sangat penting tumbuhnya rasa sayang bagi tiap guru dalam mengajarkan kepada siswa, sehingga muncul rasa hormat, maka metode pembelajaran dengan pendekatan model sufistik (tasawuf) yang menekankan cara bagaimana menyucikan jiwa, menjernihkan akhlak, maka dalam konteks relasi sosial akan terbangun semangat kebersamaan dan saling peduli,"ucap dosen Pascasarjana UIN SU ini.

Disamping itu, lanjut founder Islam Transitif ini, pola ataupun metode pembelajaran di Madrasah para guru juga harus dibekali pengetahuan tentang ilmu sufistik (tasawuf) sehingga seluruh proses belajar menjadi lebih bergembira, karena ada rasa cinta terhadap profesi.

"Guru Madrasah berperan penting, lahirnya generasi bangsa yang cerdas dan bertaqwa kepada Allah SWT, walaupun situasi sulit dengan kondisi yang ada, namun percayalah ada nilai mulia dari proses ini, sabar dan tawakal kepada Allah menjadi sukses dalam kita beraktifitas walaupun dengan keterbatasan yang ada,"ujar Datu' Pandya Wangsa ini.

Sementara itu Pembina Yayasan Pendidikan Islam Hikmatul Fadillah, Hj Hikmatul Fadillah, SH, MM dalam sambutannya, terus memberikan motivasi bagi para guru Madrasah, agar tidak lelah, sabar dan ikhlas menjalani tugas mulia ini, sebab lewat bimbingan dan arahan dari guru-guru Madrasah, anak-anak mampu membaca Al-Qur'an, mempunyai pengetahuan sejarah Islam dan sebagainya.

"Kepada guru-guru Madrasah tetap tetap semangat dalam pengabdiannya, Insya Allah kesabaran dan keikhlasan kita mengajarkan ayat kepada anak-anak sehingga mereka mampu membaca Al-Qur'an, itu merupakan investasi akhirat bagi guru-guru Madrasah, kita berharap lewat pendekatan model pembelajaran tasawuf, kita lebih tenang, sabar dan yakin Allah tetap bersama kita dalam situasi dan keadaan apapun,"ujar Dato' Hikmatul Fadillah memotivasi. (AS)

Posting Komentar

0 Komentar