Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Space Iklan

Ribuan Umat Islam Padati Lapangan Merdeka Medan. Dr Hasan Matsum: Ramadhan Melahirkan Kesalehan Spritual dan Kesalehan Sosial

Petranews.com-Medan| Ribuan umat Islam Kota Medan, memadati lapangan Merdeka Medan sebagai tempat kegiatan sholat Idul Fitri 1 Syawal 1446 H. Idul Fitri yang jatuh pada Senin 31 Maret 2025, dilaksanakan dalam suasana syahdu, langit mendung namun tidak hujan, semakin larut dan menambah kekhusyukan jamaah sholat Idul Fitri.

Terlihat diantara jamaah yang hadir mengikuti sholat Idul Fitri diantaranya Gubernur Bobby Nasution dan istri, Wakil Gubernur H Surya dan istri, Walikota Medan Rico Waas dan Wakil Walikota Zakiyuddin Harahap beserta istri, dan pejabat utama Pemprovsu dan Pemko Medan, larut dalam keheningan Idul Fitri.

Bertindak sebagai khatib sholat Idul Fitri Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan Dr H Hasan Matsum, MAg. Dalam pesan Idul Fitri diingatkan bahwa Hari Raya Idul Fitri merupakan puncak capaian spiritual yang terlatih lewat bulan Ramadan selama sebulan penuh. 

"Ramadan telah mengajarkan kita untuk bersikap dan berperilaku jujur, sebab ibadah puasa merupakan aktualisasi diri dengan Allah SWT, menahan lapar dan dahaga sebagai bentuk manifestasi peduli pada orang lain,"ujar H Hasan Matsum dalam pesan Idul Fitri.

Lebih jauh di sampaikan, bahwa kematangan spiritual lewat puasa tercermin pada hadirnya sikap sosial dan kepedulian pada orang lain. Saling berbagi dan saling memaafkan antara satu dan lainnya, sehingga tercipta kerukunan sosial ditengah masyarakat.

"Ramadhan umat Islam di ajarkan dan didasarkan lahirnya kepedulian dan kepekaan sosial, saling memberi dan membantu kesulitan antar umat islam.
Ramadan juga bulan muhasabah sekaligus intropeksi apa yang dilakukan, maka harus ditanamkan rasa takut (khauf) apakah ibadah diterima Allah dan roja (berharap ) Allah menerima ibadahnya,"ujar dosen Pascasarjana UIN SU ini.

Hal lain diingatkan Ketua MUI Medan ini, bahwa kepercayaan diri secara berlebihan akan menjauhkan dari nilai spiritual, hanya memunculkan sifat sombong dan egois. Untuk itu jaga nilai-nilai Ramadan sebaiknya dan jangan di rusak karena kesombongan.

"Terbangunnya titik empati terhadap kemanusiaan, semua tercermin dari hasil pelatihan selama Ramdhan.
Dihari kemenangan ini jangan terlena atas nasib saudara sesama muslim yang mengalami kesulitan dari situasi yang sulit,"ujarnya.

Kemenangan secara hakiki  tercermin pada sikap sosial dan kepedulian kepada mereka yang sulit, saling berbagi dan saling peduli itu terlihat pada puncaknya di Idul Fitri ini.

"Puasa representatif dari nilai ibadah yang paripurna, terbangunnya kesalehan spiritual dan kesalehan sosial,"ujar Dr Hasan Matsum di akhir khutbahnya. (AS)

Posting Komentar

0 Komentar