Petranews.com-Medan| Seusai pertemuan Walikota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas bersama tokoh masyarakat Belawan berlangsung Senin malam (28/7) di Sekretariat PAC Pemuda Pancasila Medan Belawan, sebagai upaya untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di tengah masyarakat Belawan, namun faktanya bentrokan antar masyarakat kembali pecah pada Selasa (29/7).
Artinya kesepakatan damai yang diinisiasi Ketua Pemuda Pancasila Medan Belawan Hadi Suhendra, tidak berjalan mulus, sebab tawuran antar masyarakat tetap terjadi pada keesokan harinya.
"Kita taruh hormat dan apresiasi atas inisiatif Bung Hadi Suhendra yang sudah berinisiatif melakukan upaya damai guna meredam konflik di tengah masyarakat Belawan, walaupun tawuran itu kerap terjadi lagi, artinya upaya maksimal yang dilakukan PP Medan Belawan sudah cukup positif, tinggal Walikota Medan sebagai pemegang otoritas wilayah Kota Medan yang bertanggung jawab hadirnya suasana aman dan kondusif seharusnya sudah membuat langkah-langkah konkrit sebagai upaya meredam aksi tawuran ini,"ujar Hariman Siregar kepada media, Selasa (29/7).
Menurut Ketua GEMMA Masjid Kota Medan ini, jika ditelusuri secara mendalam, ada beberapa aspek yang menjadi pemicu terjadinya konflik di Belawan, dan itu seharusnya Pemko Medan sudah membuat blue print (kebijakan langkah-langkah strategis) untuk menekan atau meminimalisir terjadinya bentrokan di Belawan.
"Ada tiga hal masalah yang menyebabkan di Belawan tidak kondusif pertama terjadi tawuran, minimnya lapangan kerja bagi orang Belawan, padahal potensi lapangan kerja di Medan Utara sangat terbuka, banjir rob yang selalu menghantui terjadi setiap saat hingga kini belum ada upaya kongkrit dari Pemerintah Kota dan hal yang urgent kesenjangan sosial atas hasil pembangunan dan Kota Belawan tertinggal dari Kota Kecamatan lainnya di Kota Medan,"ucap Hariman.
Ditambahkan Hariman, hal terpenting dilakukan di Belawan bukan semata hanya pendekatan hukum yang bersifat refresif (menekan) juga dibarengi dengan pendekatan kesejahteraan, sehingga hal yang menjadi persoalan di Belawan bisa di tekan sekecil mungkin.
"Jika kita flashback ke belakang, saat Polres Belawan di pimpin H. Ichwan Lubis, suasana Kamtibmas di Belawan relatif stabil, tingkat tawuran tetap ada namun secara kuantitas jumlahnya kecil, sebab H. Ichwan Lubis dalam kegiatan Kamtibmas selalu melibatkan tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda dan masuk langsung ke kantong-kantong konflik, sehingga masyarakat merasa diperhatikan lewat program Komunitas Sedekah Jum'at (KSJ) seharusnya program ini dilanjutkan Walikota Medan bekerjasama dengan Polres Belawan,"urai Hariman jelas.
Tokoh muda Belawan ini juga berharap, apa yang dilakukan Hadi Suhendra sepatutnya segera ditindaklanjuti Walikota Rico Waas dengan langkah-langkah dan upaya kongkrit guna menekan angka tawuran di Belawan ini yang pada akhirnya menganggu suasana iklim investasi di Belawan.
"Logikanya bagaimana orang mau investasi kalau situasinya tidak aman, maka langkah cepat yang dilakukan Bung Hadi Suhendra sudah cukup baik, tinggal Walikota Medan mengeksekusi dalam kebijakan inilah yang ditunggu masyarakat Belawan, Walikota Medan punya anggaran maka segeralah dibuat langkah kebijakan strategis untuk meredam kondisi sosial yang tidak baik-baik ini secepat mungkin,"tambah Hariman. (AS)
0 Komentar